MAU NAIK KELAS? SEKARANG KELAS BERAPA?
Siapapun kita, apapun keadaan kita, masing-masing tentu ingin 'naik kelas'.
Yang sekarang mahasiswa, pengen jadi sarjana.
Yang sekarang nganggur, pengen jadi karyawan.
Yang sekarang staf, pengen jadi supervisor atau manajer.
Yang sekarang entrepreneur, pengen jadi miliarder.
Yang sekarang jomblo, pengen apa? hehehe.
Nah, begitu kita naik level, sebenarnya kadar masalah pun bertambah. Betul apa betul?
Masalah yang dihadapi seorang manajer tentulah lebih rumit daripada masalah yang dihadapi seorang staf.
Masalah yang dihadapi seorang gubernur tentulah lebih rumit daripada masalah yang dihadapi seorang walikota.
Mana mungkin berkurang? Dengan kata lain, bertambahnya kadar masalah itu sesuatu yang wajar.
 |
| Peluang Usaha Baru |
Salah satu bentuk ujian berupa masalah.
Namanya hidup, pasti ada ujian, ada masalah. Kalau banyak majalah, namanya rak buku, hehehe.
Dalam menghadapi masalah, kita punya pilihan untuk berperan sebagai apa.
Apakah si zalim yang membuat masalah,
Ataukah si jahat yang memperbesar masalah,
Ataukah si awam yang selalu membicarakan masalah,
Ataukah si hebat yang menuntaskan masalah,
Ataukah si bijak yang bersyukur atas adanya masalah,
Ataukah si jeli yang melihat peluang dari adanya masalah.
Ada satu mindset yang sudah semestinya harus kita tanamkan, bahwa masalah itu sebenarnya kecil, yang besar itu Alloh SWT.
Jika ada masalah yang tak kunjung bisa diselesaikan, maka yang perlu dilakukan adalah:
1. Tenangkan pikiran.
Karena masalah itu adalah ujian. Dan pesan untuk kita, "Harap tenang, ada ujuan".
Saat pikiran tenang, akan lebih mudah untuk berpikir positif dan mencari solusi yang terbaik dan efektif. Sebaliknya, saat pikiran kacau, maka outputnya adalah keluhan, menyalahkan pihak lain, dan berputus asa.
2. Berbaik sangka.
Menganggap bahwa dengan adanya masalah itu merupakan media/cara Allah SWT untuk meningkatkan derajat dan nilai kita sebagai hamba.
Makin besar masalah yang ada, akan makin tinggi naik levelnya, juga makin besar pertolongan Alloh dan makin luar biasa hadiah (kejutan) dari Alloh.
3. Yakin bahwa Allah SWT memberikan masalah sesuai dengan kadar kemampuan kita.
Logikanya seperti ini, saat guru memberikan ujian pasti sudah menyiapkan jawabannya, mempersiapkan muridnya, tidak mungkin diluar kemampuan muridnya, dan tidak mungkin bertujuan menyusahkan muridnya.
Kalau guru saja sedemikian baiknya pada murid, apalagi Alloh terhadap hamba-Nya.
Pemahaman seperti ini akan membuat kita tetap selalu optimis dalam menjalani hidup dan menghadapi masalah yang ada. Ketika kita telah yakin, maka kita tinggal mencari jalan keluarnya.
4. Memohon pertolongan Alloh.
Karena sesungguhnya bersama suatu kesulitan, ada kemudahan. Bahkan bukan hanya satu kemudahan, tapi banyak kemudahan.
Setiap orang tentunya memiliki kadar kesungguhan yang berbeda-beda dalam menghadapi masalah. Perbedaan usaha dan kesungguhan ini biasanya berbanding lurus dengan hasil akhir yang dicapai.
Alloh SWT memberikan amanah yang besar seperti rizki, jabatan, dan lainnya seiring dengan masalah yang ada di dalamnya.
Begitu pun saat kita menjalani hidup, tentu apa yang kita raih dan apa yang tidak bisa kita raih, itu merupakan bagian dari cara Allah SWT menguji kita untuk meningkatkan derajat, menaikkan level dan menaikkan kelas kita.
Jadi, kalau kita mau naik kelas, lebih baik bersiap-siap dengan berbagai ujiannya.
Oke?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar